Langsung ke konten utama

Presentasi Hasil Uji Coba Rubrik Penilaian Otentik dengan Menggunakan Skala Guttmen, Thrustone dan Scientific Diffrent

Presentasi Hasil Uji Coba Rubrik Penilaian Otentik dengan Menggunakan Skala Guttmen, Thrustone dan Scientific Diffrent

Teknik tes bukan satu-satunya teknik untuk melakukan evaluasi hasil belajar, sebab masih ada teknik lainnya yang dapat dipergunakan, yaitu teknik non-tes. Dengan teknik non-tes maka penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan dengan tanpa “menguji” peserta didik, melainkan dengan berbagai cara, seperti:
SkalaAngketWawancaraObservasiDll.
1. SKALA

Pengertian

Skala adalah alat untuk mengukur nilai, sikap, minat, perhatian, yang disusun dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden dan hasilnya dalam bentuk rentangan nilai sesuai dengan kriteria yang ditentukan.
Jenis-jenis Skala -Skala penilaian
Skala penilaian mengukur penampilan atau perilaku orang lain oleh seseorang melalui pernyataan perilaku individu pada suatu kategori yang bermakna nilai. Titik atau kategori diberi nilai rentangan mulai dari yang tertinggi sampai yang terendah. Rentangan bisa dalam bentuk huruf, angka, kategori seperti; tinggi, sedang, baik, kurang, dsb.
Contoh:
Skala Penilaian
Penampilan Guru Mengajar
Nama guru: ………………………
Bidang studi yang diajarkan: ………………………
Keterangan
A: baik sekali           C: cukup
B: Baik                     D: kurang
Hal yang penting diperhatikan dalam skala penilaian adalah kriteria skala nilai, yakni penjelasan operasional untuk setiap alternatif jawaban. Adanya kriteria yang jelas untuk setiap alternatif jawaban akan mempermudah pemberian penilaian dan terhindar dari subjektivitas penilai. Tugas penilai hanya memberi tanda cek (V) dalam kolom rentangan nilai. Penyusunan skala penilaian hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Tentukan tujuan yang akan dicapai dari skala penilaian ini sehingga jelas apa yang seharusnya dinilai.Berdasarkan tujuan tersebut, tentukan aspek atau variabel yang akan diungkap melalui instrumen ini.Tetapkan bentuk rentangan nilai yang akan digunakan, misalnya nilai angka atau kategori.Buatlah item-item pernyataan yang akan dinilai dalam kalimat yang singkat tetapi bermakna secara logis dan sistematis.Ada baiknya menetapkan pedoman mengolah dan menafsirkan hasil yang diperoleh dari penilaian ini.
Skala yang penilaiannya tidak dibuat dalam bentuk rentangan nilai tetapi hanya mendiskripsikan apa adanya, disebut daftar checklist.
Skala sikap
Skala sikap digunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap objek tertentu. Hasilnya berupa kategori sikap, yakni mendukung (positif), menolak (negatif), dan netral. Sikap pada hakikatnya adalah kecenderungan berperilaku pada seseorang. Sikap juga dapat diartikan reaksi seseorang terhadap suatu stimulus yang datang pada dirinya.
Skala sikap dinyatakan dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden, apakah pernyataan itu didukung atau ditolak, melalui rentangan nilai tertentu. Oleh sebab itu, pernyataan yang diajukan dibagi ke dalam dua kategori, yakni pernyataan positif dan pernyataan negatif. Pernyataan sikap, di samping kategori positif dan negatif, harus pula mencerminkan dimensi sikap, yakni kognisi, afeksi, dan konasi
.
Bentuk Skala Sikap
Bentuk skala yang dapat di pergunakan dalam pengukuran bidang pendidikan yaitu:[1]

1.Skala Likert
Skala likert ialah skala yang dapat di pergunakan untuk mengukur sikap,pendapat,dan persepsi seseorang atau sekelompok  orang tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan. Skala ini memuat item yang diperkirakan sama dalam sikap atau beban nilainya, subjek merespon dengan berbagai tingkat intensitas berdasarkan rentang skala antara dua sudut yang berlawanan, misalnya:
Setuju – tidak setuju
Suka – tak suka
Menerima –menolak
Model skala ini banyak digunakan dalam kegiatan penelitian, karena lebih mudah mengembangkannya dan interval skalanya sama.
Contoh:
Semua peserta latihan dapat menyusun program studinya sendiri.
Alternatif jawaban :
Sangat setuju ( SS ), Setuju ( S ), Ragu-Ragu ( RR ), Sangat Tidak Setuju ( STS )

2. Skala Guttman
Skala guttman yaitu skala yang mengiginkan tipe jawan tegas, seperti jawaban benar salah, ya – tidak, pernah – tidak pernah,positif- negatif, tinggi –rendah, baik –buruk, dan seterusnya.pada skala Guttman ada dua interval yaitu setuju dan tidak setuju.selain dapat dibuat dalam bentuk pertanyaan pilihan ganda, skala Guttman dapat juga dibuat dalam bentuk daftar checklist.

3. Semantik Differensial
Skala differensial yaitu skala untuk mengukur sikap,tetapi bentuknya bukan pilihan ganda atau checklis, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum dimana jawaban yang sangat positif terletak dibagian kanan garis,dan jawaban negatif disebelah kiri garis, atau sebaliknya.
Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala mantik differensial adalah data interval. Skala ini digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang. Sebagai contoh penggunaan skala semantik differensial ialah menilai gaya kepemimpinan kepala sekolah.

4. Rating Scale
Data –data skala yang diperoleh melaui tiga macam skala diatas adalah data kualitatif yang kemudian dikuantitatifkan. Berbeda dengan rating scale,data yang diperoleh adalh data kuanitatif(angka) yakng kemudian ditafsirkan dalm pengertian kualitatif. Skala ini lebih fleksibel, tidak saja untuk mengukur sikap tetapi juga digunakan untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lingkungan, seperti skala untuk mengukur status sosial ekonomi, pengetahuan,kemampuan,dan lain-lain.

5. Skala Thurstone
Skala thurstone ialah skala yang disusun dengan memilih butir yang berbentuk skala interval. Setiap butir memiliki kunci skor dan jika diurut, kunci skor menghasilkan nilai yang berjarak sama. Skala thurstone dibuat dalam bentuk sejumlah (40-50) pertanyaan yang relevan dengan variabel yang hendak diukurkemudian sejumlah ahli (20-40) orang yang menilai relevansi pertanyaan itu dengan konten atau konstruk variabel yang hendak diukur. Nilai 1 pada skala diatas menyatakan sangat tidak relevan, sedangkan nilai 11 menyatakan sangat relevan.    
Prosedur Penyusunan Skala Sikap
Langkah-langkah penyusunan skala pada umumnya adalah:[2]
Tentukan objek yang dituju, kemudian tetapkan variabel yang akan diukur dengan skala tersebutLakukan analisis variabel tersebut menjadi beberapa subvariabel atau dimensi variabel, lalu kembangkan indikator setiap dimensi tersebutDari setiap indikator, tentukan ruang lingkup pernyataan sikap yang berkenaan dengan aspek kognisi, afeksi, dan konasi terhadap objek sikap.Susunlah pernyataan untuk masing-masing aspek tersebut dalam dua kategori yakni pernyataan positif dan pernyataan negatif, secara seimbang banyaknya.


Prosedur Penyusunan Item Utuk Skala Sikap
Pada garis besarnya penysunan item untuk skala, perlu ditempuh langkah – langkah sebagai berikut:[3]
  1. Tentukan obyek atau gejala apa
  2. Rumuskan perilaku apa yang mengacu sikap apa terhadap obyek atau gejala tersebut
  3. Rumuskan karakteristik dari perilaku sikap tersebut
  4. Rincilah lebih lanjut tiap karekteristik menjdi sejumlah atribut yang lebih speifik.
  5. Tentukan indicator penilaian terhadap setiap atribut tersebut
  6. Sususnlah perangkat item sesuai dengan indicator yang telah dirumuskan
  7. suatu skala terdiri dari antara 20 sampai dengan 30 item
  8. Susunlah item tersebut, yang terdiri dari separuhnya dalam bentuk pernyataan positif dan separuhnya dalm bentuk pernyataan negative
  9. Tentukan banyak skala: lima atau  tujuh atau sebelas alternative
  10. tentukan bobot nilai bagi tiap skalanya. Misalnya 4,3,2,1.0 untuk lima nilai skala, sebagai dasar perhitungan kuantitatif.

PERMASALAHAN :
Menurut anda  bagaimana cara kita melakukan penilaian tentang ketrampilan proses sains.. skala penilaian seperti apa yang TEPAT untuk menilai ketrampilan proses sains..dan jelaskan dengan menggunakan contoh..

Komentar

  1. banyak jenias penilaian yang bisa dilakukan dalam penilaian keterampilan proses sains. keterampilan proses sains yaitu mengobservasi,mengklasifikasikan, mengkomunikasikan, menghipotesis, memprediksi dimana masing-masing keterampilan maka beda pula cara penilaiannya. seperti pada mengklasifikasikan yaitu mengelompokkan,memilih,menyusun skala yang digunakan skala likert. sedangkan untuk memprediksi menggunakan skala guttmen.

    BalasHapus
  2. Pada dasar skala liker, guttmen, sumatik differensial, dan skala thurstone bisa digunakan dalam menilai penilaian keterampilan proses sains,sedangkan jmana yang paling cocok untuk menilai keterampilan proses sains menurut saya adalah menggunakan skala likers

    BalasHapus
  3. menurut saya, karena ada banyak jenis penilaian keterampilan proses sains yang mana diantaranya adalah mengobservasi, megklasifikasikan, mengkomunikasikan, menghipotesis dan memprediksi, maka skala yang digunakan untuk mengukur setiap jenis penilaian keterampilan proses sains ini berbeda- beda.
    untuk jenis penilaian mengobservasi dan memprediksi bisa di gunakan skala guttmen. sedangkan untuk jenis penilaian mengklasifikasikan, mengkomunikasikan dan menghipotesis bisa digunakan skala likert.

    BalasHapus
  4. Menurut saya dalam menilai keterampilan proses sains siswa dapat saja menggunakan skala likert, guttmen, sumatik differensial, dan skala thurston.
    Beberapa jenis penilaian keterampilan proses sains seperti mengobservasi, , mengkomunikasikan, menghipotesis dan memprediksi. Namun biasanya dalam menilai keterampilan proses sains lebih kepada menggunakan skala likert.

    BalasHapus
  5. menurut saya jenias penilaian yang bisa dilakukan dalam penilaian keterampilan proses sains. keterampilan proses sains yaitu mengobservasi,mengklasifikasikan, mengkomunikasikan, menghipotesis, memprediksi dimana masing-masing keterampilan maka beda pula cara penilaiannya. seperti pada mengklasifikasikan yaitu mengelompokkan,memilih,menyusun skala yang digunakan skala likert. sedangkan untuk memprediksi menggunakan skala guttmen.

    BalasHapus
  6. ada banyak jenis penilaian yang bisa dilakukan dalam penilaian keterampilan proses sains. keterampilan proses sains yaitu mengobservasi,mengklasifikasikan, mengkomunikasikan, menghipotesis, memprediksi dimana masing-masing keterampilan maka beda pula cara penilaiannya. untuk jenis penilaian mengobservasi dan memprediksi bisa di gunakan skala guttmen. sedangkan untuk jenis penilaian mengklasifikasikan, mengkomunikasikan dan menghipotesis bisa digunakan skala likert.

    BalasHapus
  7. Untuk penilaian keterampilan proses sains meliputi yaitu mengobservasi, mengklasifikasikan, mengkomunikasikan, menghipotesis, memprediksi dimana masing-masing keterampilan maka beda pula cara penilaiannya. seperti pada mengklasifikasikan yaitu mengelompokkan,memilih, menyusun skala yang digunakan skala likert. sedangkan untuk memprediksi menggunakan skala guttmen.
    Dalam memilih skala penilaian disesuaikan dg kebutuhan.
    Contoh: Penilaian pengukuran volume dalam praktikum kimia, dapat digunakan skala Guttmen.

    BalasHapus
  8. Menurut saya, penilaian Keterampilan Proses Sains (KPS) sendiri memiliki banyak objek yang bisa diteliti, seperti mengobservasi, megklasifikasikan, mengkomunikasikan, menghipotesis dan memprediksi. Skala yang bisa kita gunakan untuk mengukur setiap objek penilaian itu agar otentik bisa berbeda- beda. Maka jenis penilaian agar otentik untuk objek mengobservasi dan memprediksi bisa kita gunakan skala guttmen. Untuk jenis penilaian agar otentik untuk mengklasifikasikan, mengkomunikasikan dan menghipotesis bisa digunakan skala likert.

    BalasHapus
  9. proses sains itu ada beberapa point yang harus dinilai seperti mengobservasi, mengklasifikasi, mengomunikasikan, menghipotesis , memprediksi. dan sebagainya. maka skalanya tentu berbeda-beda tergantung bagian mana yang akan kita nilai. tergantung jenis penilaian yang akan kita buat, hampir semua skala bisa kita terapkan disini , tergantung bagaimana lagi kita akan menilai. misalnya aspek mengomunikasikan, kita bisa membuat skala likert.

    BalasHapus
  10. Menurut saya dalam menilai keterampilan proses sains siswa dapat saja menggunakan skala likert, guttmen, sumatik differensial, dan skala thurston.
    Beberapa jenis penilaian keterampilan proses sains seperti mengobservasi, , mengkomunikasikan, menghipotesis dan memprediksi. Namun biasanya dalam menilai keterampilan proses sains lebih kepada menggunakan skala likert.

    BalasHapus
  11. banyak jenias penilaian yang bisa dilakukan dalam penilaian keterampilan proses sains. keterampilan proses sains yaitu mengobservasi,mengklasifikasikan, mengkomunikasikan, menghipotesis, memprediksi dimana masing-masing keterampilan maka beda pula cara penilaiannya. seperti pada mengklasifikasikan yaitu mengelompokkan,memilih,menyusun skala yang digunakan skala likert. sedangkan untuk memprediksi menggunakan skala guttmen.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA MENILAI KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DI KELAS KIMIA

PENGERTIAN BERFIKIR Berpikir secara umum didefinisikan sebagai suatu proses kognitif, suatu aktivitas mental untuk memperoleh pengetahuan (Presseisen dalam Costa, 1985). Berpikir adalah memanipulasi data, fakta dan informasi untuk membuat keputusan berprilaku (Dharma, 2008). Aktivitas mental dalam perasaan dan pemahaman tergantung pada perangsangan dari luar dalam proses yang disebut sensasi dan atensi (Semiawan, 1990). Proses mental yang lebih tinggi yang disebut berpikir terjadi di dalam otak. Berdasarkan prosesnya berpikir dapat dikelompokkan dalam; Berpikir dasar Proses berpikir dasar merupakan gambaran dari proses berpikir rasional yang mengandung sejumlah langkah dari yang sederhana menuju yang kompleks. Aktivitas berpikir rasional meliputi menghafal, membayangkan, mengelompokkan, mengorganisasikan, membandingkan, mengevaluasi, menganalisis, mensintesis, mendeduksi dan menyimpulkan (Novak, 1979). Berpikir Kompleks Berpikir kompleks disebut sebagai proses berpikir t...